Studi Bocorkan Alasan Pria Lebih Lebay Saat Sakit
Daftar Isi
- 1. Respon imun yang lebih lambat
- 2. Peran hormon
- 3. Beban virus lebih besar
Saat pria terkena fluatau demam, keluhan terjadi seperti dunia akan berakhir. Bahkan tidak sedikit pria yang mengaku tak bisa beranjak dari tempat tidur hingga memikirkan berbagai kejadian buruk saat terkena demam.
Anda mungkin cukup kesal, hingga merasa para pria ini lebay. Sikap 'lebay' para pria saat sakit ini dikenal dengan istilah 'man flu', para pria yang dramatis saat sakit.
Tapi, apakah benar pria hanya lebay atau justru ada alasan ilmiah di baliknya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dalam eksperimen lain, ketika pria dan wanita sengaja dibuat sakit, mereka melaporkan tingkat keparahan yang justru sama.
Menariknya, studi lain menemukan bahwa pria lebih sering menghela napas atau menarik napas dalam saat sakit. Hal ini mungkin terdengar seperti keluhan lebih banyak dibanding wanita.
Meskipun ada unsur berlebihan dalam keluhan saat para pria ini saat sakit, penelitian menunjukkan bahwa mereka memang lebih sering mengalami gejala yang lebih parah. Bahkan, dalam kasus COVID-19, pria memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius dibanding wanita.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Annual Review of Immunology juga menemukan bahwa pria memang lebih rentan terhadap infeksi virus dibanding wanita.
Melansir New Atlas, ada beberapa faktor yang menyebabkan pria lebih rentan terhadap infeksi yang membuat mereka akhirnya mendapat julukan 'man flu', yakni berikut ini:
1. Respon imun yang lebih lambat
Tubuh pria memproduksi lebih sedikit IFN-α, protein yang membantu melawan virus lebih cepat. Di sisi lain, wanita memiliki lebih banyak antibodi dan sel memori CD8+T yang lebih efekif melawan infeksi.
Lihat Juga :![]() |
2. Peran hormon
Hormon estrogen pada wanita meningkatkan daya tahan tubuh, sementara testosteron justru menekan sistem imun pria. Membuat mereka lebih mudah sakit dan cenderung parah.
3. Beban virus lebih besar
Saat terinfeksi virus yang sama, pria cenderung memiliki jumlah virus lebih banyak di tubuh mereka dibanding wanita, sehingga gejalanya bisa lebih berat.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:焦点)
- ·7 Kepribadian Orang yang Sering Cuma Baca Chat WA Tanpa Dibalas
- ·11 Arsitektur Megah Terbaru di Dunia 2025, Berlomba Bangun Mahakarya
- ·VIDEO: Jutaan Umat Hindu di India Rayakan Festival Maha Kumbh
- ·Mengarungi Lautan 188 Malam, Naik Kapal Pesiar Keliling 37 Negara
- ·Korlantas Polri Bakal Setop Pembuatan Pelat RF Oktober 2023, Pejabat hingga Sipil Tak Bisa Pakai
- ·Cek Di Sini! Bocoran Soal dan Jawaban Wawancara PPS Pemilu 2024, Dijamin Auto Lolos
- ·Paralegal Muslimat NU Diharapkan Jadi Jembatan Perempuan Perjuangkan Hak
- ·Simak, Saksi Ahli Hukum Pidana Sebut Hasil Tes Poligraf Bharada E Bisa Menjadi Alat Bukti Sah
- ·FOTO: Moly Gajah Bali Zoo Dikubur Usai Mati Terseret Arus Sungai
- ·Anak Buah Ungkap Ferdy Sambo Marah
- ·Pengunjung Antusias Ikut Pound Fit di HUT Transmedia 23 Day 2
- ·Menemukan 'Dunia yang Hilang' di Sumba dan Cerita Pulau Masa Lampau
- ·Pusingnya Pabrikan Mobil Uni Eropa Hadapi Trump yang Semaunya Sendiri
- ·Makan Hot Dog di Korea Utara Bisa Berujung Hukuman Kerja Paksa
- ·Kasus Corona di Jabar: Positif Menurun, tapi Sebarannya Meluas
- ·Bareskrim Gagalkan Peredaran Narkoba Jaringan Malaysia yang Didalangi Napi, 50 Kg Sabu Disita
- ·Tak Cuma HMPV, Kasus Influenza juga Naik dan Warga Diminta Waspada
- ·Pahami, Ini 7 Alasan Kopi Hitam Lebih Menyehatkan Dibanding Teh
- ·Masyarakat Tak Sanggup Menabung, LPS: Konsumen Terkapar oleh Biaya Pendidikan dan Utang
- ·SUV dari Xiaomi Sudah Berkeliaran di Jalan