会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya!

Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya

时间:2025-06-03 02:00:40 来源:quickq咋样 作者:休闲 阅读:723次
Jakarta,quickq 安卓 CNN Indonesia--

Fenomena overthinking atau berpikir berlebihan telah menjadi bagian dari konsep kultural masyarakatglobal. Termasuk di Indonesia.

Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya

Penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center baru-baru ini juga menemukan, setengah orang Indonesia atau 50 persen masyarakat mengalami overthinking.

Dokter Ray Wagiu Basrowi mengatakan dari setengah masyarakat Indonesia yang mengalami overthinking, kebanyakan yang mengalaminya justru perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan systematic review dari tahun 1979-2014, overthinking dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial, politik, ekonomi, dan kesehatan. Di Indonesia, fenomena ini semakin terlihat, terutama di media sosial, dengan perempuan sebagai kelompok yang paling rentan mengalami overthinking.

Ray menjelaskan, perempuan memang memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami repetitive negative thoughts atau pemikiran negatif yang berulang jika dibandingkan laki-laki. Alasannya karena perempuan kebanyakan memiliki peran ganda, yang tentu tak banyak dialami laki-laki.

Ilustrasi stresIlustrasi. Banyak perempuan Indonesia mengalami overthinking karena peran ganda yang mereka jalani. (iStock/Enes Evren)

"Perempuan Indonesia tidak hanya menjadi ibu dan istri, tetapi juga sering kali bekerja untuk menopang ekonomi keluarga. Karena mereka memiliki tanggung jawab di berbagai aspek kehidupan, tekanan psikologis yang mereka alami jauh lebih besar," kata dia.

Lebih lanjut, Ray mengatakan perempuan di bawah usia 40 tahun juga cenderung mengalami overthinking. Selain itu, faktor pendidikan juga berperan signifikan dalam fenomena ini.

Perempuan dengan tingkat pendidikan lebih rendah memiliki risiko overthinking 1,5 kali lebih besar. Selain itu 55 persen dari perempuan yang tidak bekerja atau kehilangan pekerjaan mengalami overthinking.

Lihat Juga :
Jangan Sepelekan Haid Deras, Bisa Jadi Petunjuk Tumor Kandungan

"Status tidak bekerja meningkatkan risiko repetitive negative thoughts hingga hampir dua kali lipat," ujarnya.

Selain itu, perempuan Indonesia juga memiliki sifat komunal yang kuat. Mereka sering berbagi cerita dan mencurahkan perasaan kepada orang lain. Namun, dalam banyak kasus, curahan hati ini justru memperkuat siklus overthinking karena mereka terus-menerus mengulang pikiran negatif dalam diskusi dan refleksi diri.

"Dan perlu diingat, overthinking atau pikiran negatif itu selain berulang juga menular. Makanya ketika perempuan bercerita ke kelompoknya ini akan menular, pikiran negatif menular ke teman-temannya," kata dia.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Dongkrak Pendapatan, Jobubu Jarum (BEER) Resmi Luncurkan Produk Baru
  • Anniversary ke
  • Daftar 25 Maskapai Teraman di Dunia untuk 2025, Ada dari Indonesia?
  • Eggi Sudjana Beri Komentar Menohok: 'Jokowi Membangkang dan Layak Dimakzulkan, Mahfud MD 'Iblis'
  • Permintaan Menko PMK Pada Warga Muhammdiyah yang Rayakan Idul Adha Hari Ini
  • Menhub Buka Suara Soal Potensi Kereta Cepat Nyambung Hingga Surabaya
  • Baru Dilantik jadi Mensos, Segini Harta Kekayaan Gus Ipul 
  • Mengapa  Bengkel Daihatsu Unggul dalam Layanan Perawatan Mobil Anda
推荐内容
  • Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?
  • Mengapa  Bengkel Daihatsu Unggul dalam Layanan Perawatan Mobil Anda
  • FOTO: House of Love, Pusat Rehabilitasi Penuh Cinta di Myanmar
  • Komitmen Tekan Emisi Karbon, PGN
  • Gedung Putih Sebut Pekan Ini Bisa Jadi Penentu Kelanjutan Perang Dagang China
  • Mengapa  Bengkel Daihatsu Unggul dalam Layanan Perawatan Mobil Anda