您的当前位置:首页 > 探索 > Harga Emas Kembali Bangkit Usai Melemahnya Dolar dan Naiknya Ketegangan Geopolitik 正文
时间:2025-06-04 15:27:20 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan terakhir quickq官网最新版本下载
Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan terakhir dalam perdagangan di Senin (2/6). Hal ini didorong oleh melemahnya dolar serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global yang mendorong investor beralih ke aset safe haven.
Dilansir dari Reuters, Selasa (3/6), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
Penurunan nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang utama turut mendorong kenaikan harga emas, karena membuat logam mulia tersebut lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Sementara itu, pasar saham global tergelincir menyusul meningkatnya ketegangan dagang dan kekhawatiran menjelang pekan yang dipenuhi oleh rilis data ekonomi penting serta keputusan kebijakan moneter, khususnya di Amerika Serikat (AS).
“Ancaman tarif terbaru, termasuk rencana penggandaan tarif baja dan aluminium serta serangkaian serangan akhir pekan dalam kawasan euro, telah meningkatkan risiko geopolitik dan memicu sentimen risk-off,” ujar Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist Zanier Metals, Peter Grant.
Washington dan Beijing kembali memanas, dengan kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar perjanjian dagang yang disepakati di Jenewa.
Meski demikian, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengindikasikan adanya kemungkinan panggilan dalam waktu dekat antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Komentar Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell juga dinantikan pasar yang tengah mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga ke depan, di tengah kekhawatiran baru mengenai perang dagang, ketidakpastian fiskal, dan batas utang nasional di AS.
Baca Juga: Diterpa Memanasnya Trump-Xi, Harga Bitcoin Kuat di Atas US$104.000
Emas cenderung mendapat keuntungan dalam lingkungan suku bunga rendah dan pada saat meningkatnya tekanan geopolitik, menjadikannya pilihan utama investor untuk lindung nilai.
Ekonom Soal Danantara: Risiko Transparansi hingga Dampaknya ke APBN2025-06-04 15:10
Jokowi Tegaskan Publisher Rights Tak Berlaku untuk Konten Kreator2025-06-04 14:53
TKN Fanta Rayakan Kemenangan Prabowo2025-06-04 14:26
Ada Truk Mogok Di Tol JORR Arah Kampung Rambutan Pagi Ini, Lalin Macet2025-06-04 14:04
Maskapai Lebanon Tetap Operasikan Pesawat di Tengah Bombardir Israel2025-06-04 14:03
Urai Arus Balik, Jadwal Masuk Sekolah Diundur Jadi 12 Mei2025-06-04 13:41
Kapan Tribun Formula E Dibangun? Begini Pengakuan Wagub Riza Patria2025-06-04 13:37
Insiden Penembakan Pesawat PT Asian One Air di Papua, Kemenhub Pastikan Semua Penumpang Selamat2025-06-04 13:10
Perdana Sejak IPO, Emiten Milik Erwin Sutanto (DAAZ) Bakal Tebar Dividen Rp125 per Saham2025-06-04 13:08
PT Pos Indonesia dan Kemendag Resmikan Digitalisasi Pasar Rakyat di Kabupaten Minahasa2025-06-04 13:04
FOTO: Halloween di Kew Gardens London Siap Menakuti Pengunjung2025-06-04 15:22
Gegara Hal Ini, Rusia Putuskan Denda Apple ₽7,5 Juta2025-06-04 15:09
Cara Menyimpan Roti Tawar agar Awet, Perlu Ditaruh dalam Kulkas?2025-06-04 15:01
Tamara Tyasmara dan Ibunya Menangis Histeris Usai Diperiksa di PMJ2025-06-04 14:39
Ketua DPRD Ngomel2025-06-04 14:10
Berhenti Konsumsi Minuman Manis, Apa yang Terjadi pada Tubuh?2025-06-04 13:52
PKB Buka Suara soal Peluang Koalisi dengan Prabowo2025-06-04 13:35
Ya Ampun... Pelapor Arteria Dahlan Soal 'Bahasa Sunda' Dipanggil? Ini Penjelasan Polisi2025-06-04 13:15
MK Kukuhkan Desa Bangbang di Bali sebagai Desa Konstitusi2025-06-04 13:05
PKB Buka Suara soal Peluang Koalisi dengan Prabowo2025-06-04 12:54