时间:2025-06-04 02:10:59 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama du 苹果ios系统下载quickq
Dolar Amerika Serikat (AS) jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama dunia pada Senin (2/6). Capaian tersebut menghapus kenaikan yang dibukukan pada pekan sebelumnya. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif terbaru yang dinilai berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi di AS.
Dilansir dari Reuters, Selasa (3/6), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur nilai tukar dolar terhadap mata uang utama lainnya turun 0,6% ke 98,75. Capaian tersebut mendekati level terendah tiga tahun di 97,923 April 2025.
Baca Juga: Harga Emas Kembali Bangkit Usai Melemahnya Dolar dan Naiknya Ketegangan Geopolitik
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memicu pelemahan dolar dengan rencananya melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium. Hal ini juga diperparah dengan tuduhannya soal pelanggaran kesepakatan dagang terhadap China.
Beijing tidak terima dengan hal tersebut. Kementerian Perdagangan China menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Adapun Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengungkapkan rencana adanya pembicaraan dalam waktu dekat guna meredakan tensi dagang antara Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Analis Pasar Pepperstone, Michael Brown, mengatakan tekanan jual terhadap dolar terjadi secara luas.
“Setiap kali kekhawatiran tarif muncul kembali, investor langsung beralih ke strategi 'Sell America',” ujarnya.
Pelemahan dolar juga diperburuk oleh data ekonomi yang menunjukkan sektor manufaktur mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada Mei. Data tersebut turut mengindikasikan keterlambatan pasokan barang akibat tarif, yang berpotensi memicu kekurangan di AS.
Baca Juga: Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat
Kekhawatiran fiskal turut memperburuk sentimen investor. Tema investasi “Sell America” kini semakin menguat, dengan penurunan tajam pada aset dolar termasuk saham dan obligasi pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.
Anies Tegaskan Hampir Seluruh Wilayah Jakarta Ada Kasus Virus Corona2025-06-04 01:56
FOTO: Mencari Anjing Paling Menggemaskan di Dunia2025-06-04 01:17
南安普顿大学艺术院校排名第几?2025-06-04 01:13
Niat, Tata Cara, dan Doa Sholat Tarawih2025-06-04 01:05
eca是哪个学校?2025-06-04 01:02
KPU Pastikan Tahapan Pendaftaran Caleg Secara Digital2025-06-04 00:47
米兰理工大学是一个怎样的存在?2025-06-04 00:41
Keranjang Sultan, Hiburan Ekstrem Terbaru Warga Sukabumi2025-06-03 23:47
BURUAN CEK! Saldo Dana Bansos PKH Triwulan I Cair Sampai Maret, Login NIK KTP2025-06-03 23:36
纽约大学电影配乐专业怎么样?2025-06-03 23:24
Warga Kohod Gugat Pemerintah hingga Perusahaan Swasta Terkait Polemik Pagar Laut2025-06-04 02:05
VIDEO: Pria India Sukses Jalani Transplantasi Tangan Ganda Pertama2025-06-04 01:51
VIDEO: Ada Dua Versi Doa Buka Puasa yang Populer, Mana yang Sahih?2025-06-04 01:42
Kasus Mario Dandy P20, JPU Tagih Kelengkapan Berkas2025-06-04 01:31
2026 Permintaan Minyak Global dari AS Akan Anjlok Drastis2025-06-04 00:59
Kehamilan Kembar Ternyata Punya Risiko Lebih Tinggi, Kenapa?2025-06-04 00:22
5 Ciri Kurma Medjool yang Banyak Diproduksi di Israel2025-06-04 00:14
音乐艺术生留学去哪个国家比较好?2025-06-03 23:57
Menko PMK Kucurkan Dana Rp1,4 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Bekasi2025-06-03 23:49
Pelaku Penipuan Tiket Coldplay Suami Istri, Begini Kronologinya2025-06-03 23:29