Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi
JAKARTA,quickq官网 DISWAY.ID -Viral warung Madura dilarang buka 24 jam di Bali karena minimarket merasa kalah saing.
Warung Madura memang unik jika ditelisik dari sejarahnya.
Sebuah cerita diungkapkan oleh A Dardiri Zubairi yang dikutip dari laman Rumah Literasi Sumenep.
Dia bercerita, dulu ketika kuliah di Ciputat dekade 90-an sangat jarang orang Sumenep yang merantau Jakarta.
BACA JUGA:Tegas! Pemerintah Sebut Tak Ada Larangan Warung Madura Beroperasi 24 Jam
Warung kelontong kebanyakan dijalankan oleh orang Jawa, Sunda, dan batak.
Mungkin generasi pertama orang Sumenep ke jakarta berawal dari pulau Gili Genting. Mereka umumnya mukim di Cilincing Tanjung Periok Jakarta Utara.
"Teman kuliah saya asal Madura banyak yang mukim di situ. Umumnya perantau sumenep ketika itu jual alat alat bangunan yang barangnya (utamanya kayu) dipasok dari Kalimantan. Sisanya mereka membuka warung kelontong dan pekerjaan di sektor informal lainnya," tulisnya.
Berbeda dengan suadaranya, orang Bangkalan dan Sampang mudah dijumpai di sudut-sudut Jakarta.
Jualan sate, bubur kacang ijo, tukang cukur, besi tua adalah jenis pekerjaan yang didominasi orang Bangkalan dan Sampang, mungkin sebagian juga orang Pamekasan.
Eksodus orang Sumenep ke Jakarta terjadi paska reformasi, dimulai sejak 2004 yang didominasi orang Pulau Poteran.
Kenapa poteran?
Pulau ini dihuni oleh masyarakat yang umumnya petani dan nelayan.
Ladang-ladang tadah hujan yang umumnya ditanami jagung lokal, kacang tanah, dsb tak juga mengeluarkan pulau ini dari jebakan kemiskinan.
- 1
- 2
- 3
- »
下一篇:MK Batalkan Putusan Pernikahan Dini
相关文章:
- Kasus Persekusi Banser, Kemungkinan Ada Tersangka Baru
- Apa Arti Selulosa dan Manfaatnya untuk Kesehatan?
- Kapolda Papua: Ada 26 Kasus KKB Selama 2018
- 5 Cara Menurunkan Kolesterol di Usia Muda Tanpa Obat
- Bilang Rumah DP 0 Rupiah Diminati Warga Jakarta, Ternyata Cuma Laku...
- Polda Papua Barat Dalami Unsur Pidana di Keributan Anggota TNI AL dan Oknum Brimob di Sorong
- Bukan Layani Penumpang Pesawat, Ini Sebenarnya Tugas Utama Pramugari
- Mantan Gubernur Jabar Diperiksa KPK, Kasusnya?
- PNM Tegaskan Komitmen Wujudkan Keuangan Syariah Berkelanjutan Lewat Program Mekaar
- Pemerintah Siap Lakukan Groundbreaking 18 Proyek Hilirisasi Senilai US$ 45 Miliar pada Juni 2025
相关推荐:
- Menjangkau Tapal Batas NKRI: Pemerintah Hadirkan Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat
- FOTO: Ramah Lingkungan, Keranjang 'Krathong' Thailand Dibuat Virtual
- Cara Menggunakan Soda Api untuk Saluran Mampet, Jangan Sembarangan
- Anggota Exco PSSI Johar Bisa Jadi Tersangka?
- 7 Minuman Ini Ampuh Turunkan BB, Lebih Afdol Diminum Pagi Hari
- Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'
- Resep Takoyaki yang Gurih dan Empuk, Camilan Unik Asal Jepang
- Biopsi VABB, Deteksi Dini Kanker Payudara Minimal Invasif dan Akurat
- Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi
- Mantan Gubernur Jabar Diperiksa KPK, Kasusnya?
- Aduh! Harga Bawang Merah Melambung Tinggi, Rakyat Mulai Menjerit
- Sambut Pilkada Serentak 2024, Projo : Dukung Calon Pro
- Pengin Bikin Romantis, PKB Undang Semua Ketum Partai dalam Harlah ke
- Yah Saefullah Gagal Gantikan Sandi, Gerindra DKI Cari Nama Lain
- Resep Takoyaki yang Gurih dan Empuk, Camilan Unik Asal Jepang
- Harga Bitcoin Dipukul Trump, Melemah hingga US$107.000
- Program Unggulan Prabowo jadi Faktor Pendorong APBN Surplus Rp 4,3 Triliun
- Daftar Kosmetik Ilegal di Marketplace yang Ditemukan BPOM
- Terkuak! Ini 5 Identitas Anggota KKB Pelaku Pembakaran Sekolah di Pegunungan Bintang Papua
- FOTO: Kurangi Limbah Fashion, Pakaian Bekas Makin Dilirik di Jepang