Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang
时间:2025-06-14 11:37:27 出处:探索阅读(143)
JAKARTA,quickq下载不了 DISWAY.ID --Kasus pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax tidak ayal telah menjadi kasus kejahatan ekonomi yang berdampak luas pada masyarakat.
Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, kerugian yang dialami rakyat bukan hanya soal uang yang mereka keluarkan untuk membeli BBM dengan harga yang tidak sebanding dengan kualitas, tetapi juga mencakup dampak sistemik pada transportasi, industri, dan harga barang pokok.
“Harga Pertamax yang seharusnya merepresentasikan bahan bakar berkualitas tinggi dengan nilai oktan yang sesuai, justru dicampur dengan bahan lain yang menurunkan kualitasnya,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Senin 10 Maret 2025.
BACA JUGA:Terima Sekjen Partai Komunis To Lam, Indonesia-Vietnam Sepakati Kerja Sama Bidang Pertahanan dan Keamanan
BACA JUGA:Demokrat Siapkan Struktur Baru, Fokus pada Kekuatan Anak Muda Targetkan Menang Pileg 2029
“Akibatnya, banyak pengguna kendaraan mengalami penurunan performa mesin, konsumsi bahan bakar yang lebih boros, hingga potensi kerusakan mesin dalam jangka panjang,” lanjutnya.
Selain itu dari segi ekonomi mikro sendiri, masyarakat yang seharusnya mendapatkan BBM berkualitas harus membayar harga tinggi untuk produk yang tidak sesuai standar.
“Mereka dirugikan secara langsung karena telah membayar lebih untuk sesuatu yang tidak memberikan manfaat sebanding,” pungkas Achmad.
Dari sisi ekonomi makro, pengoplosan ini juga berdampak pada inflasi yang meningkat akibat biaya operasional transportasi yang naik.
Dalam hal ini, ketika kendaraan harus mengonsumsi lebih banyak bahan bakar akibat kualitas yang rendah, maka biaya distribusi barang juga ikut meningkat.
BACA JUGA:Universitas Esa Unggul Resmikan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker
BACA JUGA:Punya Kesamaan Sejarah, Prabowo Ungkap Visi Indonesia dan Vietnam di 2045
“Harga-harga kebutuhan pokok pun terdampak, yang pada akhirnya memberatkan daya beli masyarakat,” pungkas Achmad.
Lebih parah lagi, kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina sebagai penyedia energi nasional turut runtuh.
- 1
- 2
- »
上一篇: Perang Tarif Brutal, Geely Ogah Investasi di Indonesia?
下一篇: KAI Catat Penumpang Kereta Api Naik 42 Persen di Libur Natal 2023
猜你喜欢
- Anies Baswedan Janji Revisi UU KPK Jika Terpilih Jadi Presiden RI
- Skenario Kementerian PKP Capai Target Program Tiga Juta Rumah, Relokasi APBN
- 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Dikritik, Ini Kata Mendikdasmen
- Megawati Geleng
- Siloam Hospitals (SILO) Targetkan Pembukaan 4 Rumah Sakit Baru di 2025
- FOTO: Warna
- 5 Buah Rendah Purin, Cocok Dimakan Penderita Asam Urat
- Bikin Makin Parah, Hindari 5 Makanan Ini saat Maag Kambuh
- Siloam Hospitals (SILO) Targetkan Pembukaan 4 Rumah Sakit Baru di 2025