Pemagaran Pagar Laut Misterius di Laut Bekasi Bikin Omset Nelayan Menurun
BEKASI,quickq官网苹果下载 DISWAY.ID -- Sejumlah nelayan melaporkan hasil tangkapan ikan menurun, dengan adanya pemasangan pagar laut sepanjang hampir lima kilometer di perairan Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi
Salah satunya ialah Mitun (28 tahun) menuturkan, sebelum adanya pagar laut, satu kelompok nelayan bisa menangkap empat kilogram ikan per hari.
"Hasil tangkapan biasanya, dapat empat Kg ikan, kalau bagus 10 Kg. Omzet yang didapat dari sana bisa Rp3 juta per hari," terang Mitun di Bekasi pada Rabu, 15 Januari 2025.
BACA JUGA:Inspiratif! Dokter Yanuar Lulusan Tercepat S3 Kedokteran dengan IPK 4,00
BACA JUGA:Haru, Danpuspomal Peluk Anak Bos Rental Mobil di Konpers Penyerahan Pelaku: Saya Minta Mereka Dihukum Mati, Pak!
Mitun menghitung, rata-rata satu kelompok nelayan yang beranggotakan 10 orang per hari bisa meraup untung sekitar Rp200 ribu per orang dalam kondisi normal.
"Ada 10 nelayan, per orang bisa dapat Rp200 ribu. Tapi sekarang boro-boro (karena pagar laut)," ujar dia.
Diperkirakan omsetnya turun drastis hingga 100 persen.
Lokasi penangkapan ikan yang terbatas membuat nelayan kesulitan mencari ikan di laut, akibat keberadaan pagar laut di lokasi tersebut.
"Penurunan bisa 100 persen, boro-boro ratusan ribu, paling sekarang kalau pulang bawa duit cuma Rp50 ribu (hasil melaut)," ucapnya.
Mitun menjelaskan, pembangunan pagar laut dimulai sejak awal 2024. Saat ini, pengerjaannya sudah terhenti selama dua bulan terakhir.
BACA JUGA:Mau Daftar SNPMB 2025? Simak 3 Dokumen yang Wajib Disiapkan Siswa
BACA JUGA:PDIP Melunak Usai Pilpres 2024, Pengamat Sebut Arah Koalisi Baru Semakin Kencang
Ia tidak tahu apa alasan di balik penghentian pengerjaan pagar laut tersebut. Namun, yang jelas, keberadaan pagar laut tersebut telah mengganggu mata pencaharian nelayan.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:知识)
- Keliling Jakarta, PPMTI Berikan Bantuan Bagi Kelompok Kurang Mampu
- Gak Pake Lama! Saldo Dana Bansos Triwulan II Siap Cair, Cek NIK KTP di cekbansos.kemensos.go.id
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- 8 Cara Berhenti Merokok Ampuh
- 5 Tanda yang Harus Diwaspadai Saat Hamil, Berbahaya Buat Ibu dan Bayi
- Bukan Sembarang Menu Lebaran, Ini Makna Filosofis Ketupat
- 7 Buah Terbaik untuk Kesehatan Mata, Penglihatan Kian Cemerlang
- Wamenekraf Nilai Pegiat Ekraf di Yogyakarta Perlu Dapat Banyak Akses Kolaborasi
- Anies Berlakukan Fase Transisi, Kecuali di 15 RW di Wilayah . . . Masih Zona Merah!
- Ray Dalio Spesial Diundang Prabowo Bahas Danantara, Ini Peran Sang Konglomerat AS
- Studi Temukan Rutin Makan Yogurt Turunkan Risiko Kanker Kolon
- Terkuak Fakta Terbaru Dugaan Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
- Alasan Lansia dan Penderita Diabetes Dilarang Pakai Sandal Jepit
- Berkas Perkara Dikirim ke Jaksa Besok, Kuasa Hukum Hasto Meradang!
- Pemagaran Pagar Laut Misterius di Laut Bekasi Bikin Omset Nelayan Menurun
- Menko IPK Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Negara di Forum Boao 2025
- FOTO: Wisata Museum RA Kartini di Rembang
- Menkes Budi Gunadi: Saya Mau Ngejar 300 Ribu Per Hari
- 英国aa建筑学院硕士申请指南
- Kepala BGN Sentil Timnas Kerap Kalah dari Negara Lain, Sebut Karena Kekurangan Gizi