Harga Emas Naik Lagi, Didorong Melemahnya Dolar hingga Data Ekonomi AS
Harga emas melonjak pada perdagangan dari Rabu (4/6). Pergerakan logam mulia ini didukung oleh pelemahan dolar dan data ekonomi yang lemah, sementara para investor menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik yang meningkat di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (5/6), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
- Spot gold: naik sebesar 0,8% menjadi US$3.378,22 per ons.
- Emas berjangka AS: Menguat 0,7% ke US$3.399,20 per ons.
- Perak spot: Turun tipis 0,1% menjadi US$34,45 per ons.
- Platina: Menguat 1,5% ke US$1.089,99 per ons.
- Palladium: Melemah 1% menjadi US$1.000,55 per ons.
Indeks dolar turun, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Sementara itu, imbal hasil obligasi treasury tenor 10 tahun juga sedikit turun di AS.
Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks sektor non-manufaktur turun menjadi 49,9 pada bulan lalu—terendah sejak Juni 2024.
ADP juga baru-baru ini menunjukkan bahwa sektor swasta hanya menambahkan 37.000 pekerjaan, level terendah dalam lebih dari dua tahun di AS.
“Kontraksi sektor jasa—yang menyumbang dua pertiga dari ekonomi—telah mendorong emas naik satu persen setelah sebelumnya meremehkan laporan ADP,” kata Trader Logam Independen, Tai Wong.
“Jika emas ditutup kembali di atas US$3.400, ini bisa memicu reli menuju rekor tertinggi baru,” tambahnya.
Adapun Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping nampaknya kesulitan dalam menemukan titik temu dalam negosiasi kebijakan tarif dari Washintong dan Beijing.
Washington juga melipatgandakan tarif untuk baja dan aluminium serta mendesak mitra dagang untuk mengajukan penawaran terbaik agar terhindar dari tarif tambahan.
Para pelaku pasar kini menanti laporan non-farm payrolls dari Amerika Serikat. Mereka menunggu sinyal baru mengenai arah kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Selundupkan Patogen Berbahaya, Dua Warga China Bikin Geger Amerika Serikat
Sebagai aset safe haven, emas cenderung menguat dalam kondisi ketidakpastian geopolitik dan lingkungan suku bunga rendah, di mana permintaan investor terhadap instrumen yang stabil meningkat.
(责任编辑:知识)
- Stunting dan Penyakit Tak Menular Jadi Fokus Jokowi, 330 Ribu Orang Meninggal karena Stroke
- GAIA Bidik 49,38% Saham IOTF, Siap Jadi Pengendali Baru
- Karyawan BRI Diduga Lakukan Korupsi Rp12,1 Miliar
- Impor Melejit 21,84% pada April, Paling Besar dari Tiongkok
- INFOGRAFIS: Negara Asia Ini Bebas Visa untuk Paspor Indonesia
- Kapolri Mutasi 6 Kapolda, Ini Daftarnya!
- Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global
- Saut Situmorang Datangi PMJ, Bakal Beri Keterangan Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK
- Membekukan Roti agar Lebih Tahan Lama, Amankah?
- Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaat Luar Biasa Biji Durian Buat Kesehatan
- Maskapai Denda Penumpang Rp1 Juta Gara
- Misteri Gunung Padang, Piramida Tertua yang Bukan Buatan Manusia?
- Ini 4 Dampak Kecanduan Video Porno, Percintaan Bisa Hancur
- NYALANG: Didekap Api Suci Persaudaraan
- Gelar Halal Bihalal, Ini Pesan Prabowo ke Ribuan Pegawai Kemenhan
- 4 Rekomendasi Apartemen & Kost di Sudirman
- Bawa Hewan Peliharaan Ikut Menginap di Hotel, Bagaimana Aturannya?
- Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Makan Nanas Setiap Hari?
- Hutang Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Tembus Ratusan Juta Rupiah
- Jangan Anggap Sepele, Gigi Berlubang Ternyata Bisa Mematikan