Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman
Kasus perundungan atau bullyingyang terjadi di Binus School Serpong ramai jadi perbincangan. Kasus yang melibatkan anak musisi sekaligus presenter Vincent Rompies ini jadi bukti bahwa bullyingseolah 'abadi' menghantui anak dan remaja.
Pertanyaannya, apa sebenarnya yang mendorong anak atau remaja melakukan perundungan?
Psikolog Mira Amir mengatakan, bullyingbukan sesuatu yang berdiri sendiri dan tidak dilakukan begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, perilaku anak jadi cermin apa yang terjadi di rumah. Mungkin orang tua merasa sudah memberikan yang terbaik buat anak, termasuk menyekolahkan di sekolah unggulan dan fasilitas lengkap. Tapi, itu tak bisa jadi jaminan anak juga akan berperilaku baik.
Orang tua, lanjut dia, tanpa sadar gagal menciptakan rasa aman dan nyaman buat anak. Anak pun tumbuh di suasana yang penuh kekerasan dan berpotensi diabaikan.
Seperti apa kekerasan yang dilakukan orang tua tanpa disadari?
"Nyindiranak, yang paling sering membandingkan anak, anak lebih banyak dikritik daripada afirmasi [positif] akan sikap dan perilakunya. Anak berpikir 'Aku salah terus ya?', 'Aku salah terus di depan orang tua'," katanya.
Situasi ini diperparah dengan usia anak yang memasuki masa remaja. Di usia ini, anak perlu mendapatkan identitas dirinya.
Saat merasa kurang aman, nyaman, dan diperhatikan di rumah, anak kemudian mencari kelompok yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam kasus terbaru, pelaku bullyingtergabung dalam sebuah geng. Sementara umumnya, untuk jadi anggota geng tertentu, ada proses tak menyenangkan yang perlu dilalui. Bahkan calon anggota harus rela 'dipelonco' demi bisa bergabung.
"Beberapa remaja memang belum secara kognitif mampu mencerna, identitas diri mereka belum sepenuhnya matang, bahwa yang namanya hebat enggak dari fisik. Nalarnya belum bisa sejauh itu," jelas Mira.
(els/asr)(责任编辑:娱乐)
- Bima Arya Targetkan Retreat Kepala Daerah Sebelum Ramadan, Tunggu Pelantikan
- Doa Haji Mabrur Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
- Tak Perlu Takut, Dokter Beberkan Kiat Aman Cabut Gigi
- Ayah Bunda, Sekolah Anak Tak Harus Mahal
- Cara Daftar KIP Kuliah 2025 untuk Dapat Saldo Dana Hingga Rp 1,4 Juta Per Bulan, Cek NISN dan NIK
- Orang Tua yang Pekerjakan Anak di Pabrik Petasan Bisa Dipolisikan
- Mantan Ketum AMK Deklarasi Forum PPP Pendukung Prabowo
- Mabes Polri Pastikan SPDP 2 Pimpinan KPK Benar Adanya
- Studi: 4,5 Tahun, Rentang Waktu Kritis Depresi ke Bunuh Diri
- KPK Minta MK Perketat Aturan Remisi
- Singapura Dihantam Gelombang Baru Covid, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus
- Turis asal Indonesia Kembali Jadi yang Terbanyak Kunjungi Singapura
- Kemendiktisaintek Tegaskan Tukin Dosen ASN 2020
- Ke Mana Perginya Bangkai Pesawat yang Sudah Tidak Terpakai?
- Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Kouign Amann VS Cromboloni
- Tarif Tol JORR Sama, Alasannya 'Masuk Akal'
- KPK Minta MK Perketat Aturan Remisi
- Anies Janji Setarakan Fasilitas Pendidikan Swasta dengan Negeri di Depan Ulama
- Pemerintah Janjikan UMKM Ikut MBG Bakal Dapat Modal Awal, Siapkan Skema Khusus
- KPU Siapkan Alat Bantu Pada Debat Cawapres: Hanya Kertas dan Ballpoint