时间:2025-06-04 23:26:40 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Amnesty International menyebut Penjelasan Kepolisian Republik Indonesia ter quickq官方最新版本下载
Amnesty International menyebut Penjelasan Kepolisian Republik Indonesia terkait aksi kekerasan 21-22 Mei lalu tidak menyeluruh. Amnesty menilai polisi gagal mengungkap fakta sembilan korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga: Polisi Bongkar Kesesuaian Saksi dan Barang Bukti Rencana Pembunuhan Wiranto hingga Luhut
“Sangat mengecewakan melihat bahwa alih-alih menunjukkan perkembangan penyidikan tentang sebab musabab korban yang tewas dan pelaku yang harus bertanggungjawab, narasi yang dapat berkembang dari konferensi pers hari ini malah mengarah pada wacana 'perusuh vs polisi',” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam keterangannya, Selasa (11/6).
Amnesty International Indonesia mengakui, kepolisian berada dalam kondisi yang tidak mudah ketika menjadi target penyerangan oleh sekelompok massa setelah aksi damai pada 21 Mei malam. Hal itu tampak pada adanya banyak petugas kepolisian yang terluka.
Namun yang luput dari penjelasan polisi adalah menjelaskan ke publik terkait pelaku penembakan sehingga mengakibatkan korban tewas di pihak warga masyarakat.
“Narasi yang beredar hari ini terkesan mengarahkan wacana bahwa semua korban yang tewas adalah ‘perusuh’, dan seakan ingin ‘mewajarkan’ kematian mereka sebagai konsekuensi logis yang dari tindakan mereka dalam insiden ‘kerusuhan’, " kata Usman.
Menurut Usman, seharusnya polisi mengungkapkan bukti-bukti yang memadai tentang penyebab kematian mereka terlebih dahulu. Setelah itu mengumumkan siapa-siapa yang patut diduga sebagai pelaku penembakan terhadap mereka.
“Ini menyakitkan bagi keluarga korban yang hari ini berharap polisi mengumumkan ke publik siapa yang melakukan penembakan kepada korban, tapi justru mendapat penjelasan sepihak bahwa seakan mereka semua adalah ‘perusuh’," kata Usman.
Dolar Melemah, Indonesia Disebut Berpeluang Jadi Magnet Baru Investasi Global2025-06-04 23:08
Cerita Jimmy Wales Mendirikan Wikipedia, Mengubah Wajah Internet tapi Tidak Kaya Raya2025-06-04 23:01
Anies dan Prabowo Tak Bersalaman Usai Debat, Begini Tanggapan Mereka2025-06-04 23:00
Luas Tumpahan Minyak Pertamina Sengaja Ditutupi, Kemungkinan Berbahaya2025-06-04 22:58
Saran Staf Hotel: Jangan Langsung Nyalakan Lampu Saat Masuk Kamar2025-06-04 22:45
Komnas Perempuan: Kekerasan Perempuan Meningkat 10 Persen di 20242025-06-04 22:37
NYALANG: Cahaya Suci Berpendar Semesta2025-06-04 22:10
Ya Salam, Ternyata Ustaz Maaher Juga Pernah Hina Mantan Presiden2025-06-04 21:50
Megawati Geram Sering Diberitakan Jelek oleh Wartawan: Entar Gue Gugat Baru Deh!2025-06-04 20:53
Hasto Sebut Prabowo Unggul Karena Emosi dan Intimidasi, TKN: Pihak Mereka yang Sedang Emosi2025-06-04 20:46
5 Jenis Minyak yang Bagus untuk Memasak MPASI2025-06-04 23:18
Peran Jubir Vaksinasi Covid2025-06-04 22:53
Komnas Perempuan: Kekerasan Perempuan Meningkat 10 Persen di 20242025-06-04 22:49
Anies dan Prabowo Tak Bersalaman Usai Debat, Begini Tanggapan Mereka2025-06-04 22:44
Ditjen AHU Resmikan Layanan Pencatatan Online untuk Social Enterprise dalam Sistem AHU Online2025-06-04 22:40
VIDEO: Pasien Pertama yang Bisa Pulang dari RS dengan Jantung Buatan2025-06-04 22:34
Luas Tumpahan Minyak Pertamina Sengaja Ditutupi, Kemungkinan Berbahaya2025-06-04 21:17
Pasien Cuci Darah di Indonesia Meningkat, Capai 134 Ribu di 20242025-06-04 20:59
Staf Tersandung Judi Online, 1 Boks Barang Bukti Disita saat Penggeledahan Kementerian Komdigi2025-06-04 20:49
FOTO: Show Eksentrik ala Valentino, Digelar di 'Toilet Umum'2025-06-04 20:46