会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus!

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

时间:2025-06-03 11:26:21 来源:quickq咋样 作者:百科 阅读:427次
Warta Ekonomi,苹果手机怎么下载quickq Jakarta -

Goldman Sachs kembali buka suara terkait dengan manuver dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+). Pihaknya yakin bahwa organisasi tersebut akan kembali menaikkan produksi minyak sebesar 0,41 juta barel per hari (mb/d) pada bulan Agustus.

Goldman Sachs menyebut bahwa delapan negara anggota produsen minyak kemungkinan akan menjadi bagian dari kenaikan produksi tersebut menyusul ekspektasi akan permintaan minyak global yang tetap solid di tengah musim panas dan kondisi pasar spot yang ketat.

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

Baca Juga: OPEC Putuskan Naikkan Produksi Minyak 411.000 barel/hari

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

"Fundamental pasar spot yang relatif ketat, data aktivitas global yang mengalahkan ekspektasi, dan dukungan musiman dari permintaan musim panas menunjukkan bahwa perlambatan permintaan yang diperkirakan tidak cukup tajam untuk menghentikan kenaikan produksi," ujar Goldman Sachs, dilansir dari Reuters, Selasa (3/6).

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

OPEC+ sebelumnya telah menyetujui peningkatan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Juli. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk merebut kembali pangsa pasar dan memberikan tekanan kepada negara-negara anggota yang kelebihan produksi.

Goldman Sachs menambahkan bahwa keputusan ini kemungkinan mencerminkan ketahanan ekonomi global serta upaya jangka panjang produsen minyak untuk menormalkan kapasitas cadangan, menjaga kohesi internal, dan mendisiplinkan produksi minyak serpih (shale) di Amerika Serikat (AS)

OPEC+ kedepannya diperkirakan akan mempertahankan level produksi yang stabil mulai September. Hal tersebut seiring melambatnya pertumbuhan global dan meningkatnya proyek produksi baru dari negara non-anggota.

Goldman Sachs juga tetap berhati-hati dan mempertahankan proyeksi harga minyak dalam kisaran US$56 hingga US$60 per barel pada 2025. Proyeksi ini mempertimbangkan peningkatan produksi dari sektor shale non-AS.

Baca Juga: Kalau Resesi, Goldman Sachs Prediksi Emas Bisa Sampai US$3.880 per Ounce

Selain itu, pihaknya juga menyoroti revisi moderat terhadap permintaan global, diimbangi oleh prospek kendaraan listrik (EV) yang lebih lambat dari perkiraan di Pasar Barat.

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Malaysia Target 35,6 Juta Kunjungan Turis Asing pada 2026, RI Berapa?
  • Kereta Cepat Ini Mampu Tembus 2 Benua dalam 4 Jam
  • Idrus Marham Sakit Kok Dituding Plesiran
  • Kampanye Perdana, Prabowo
  • Jangan Pakaikan Pelampung Leher pada Bayi, Ini Alasannya
  • Adian Napitupulu dan Hasto PDIP Mau Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Pencemaran Nama Baik Jokowi
  • KPK Putus Akses Firli Bahuri Usai Terima Keppres
  • Emiten Otomotif Milik Saratoga (MPMX) Tebar Dividen Ratusan Miliar ke Investor, Cek Jadwalnya!
推荐内容
  • CFD di Jalan Sudirman
  • Rambut Menko Marves Luhut Memutih: Ini Isyarat Serindu Itu Saya dengan Indonesia
  • Pasca Libur Panjang, IHSG Dibuka Merosot 0,89% ke Level 7.112
  • Lagi Merem Melek Dipijit, Eh Tiba
  • Tegas! Tamu Dilarang Masuk Kamar Hotel Jemaah Haji
  • Waspada! BEI Cermati Pergerakan Tak Biasa Saham GTBO dan NAIK