会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan!

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

时间:2025-06-03 12:57:31 来源:quickq咋样 作者:娱乐 阅读:846次
Warta Ekonomi,quickq如何下载安装 Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara terkait kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait Upah Minimun Provinsi (UMP). Adapun Anies menerapkan kebijakan asimetris alias tidak sama dalam menetapkan UMP 2021.

Kebijakan asimetris ini memperbolehkan bagi perusahaan yang tidak terdampak Covid-19, UMP 2021 ditetapkan naik 3,27% menjadi Rp4.416.186,548. Sedangkan, perusahaan yang terdampak pandemi boleh menetapkan UMP 2021 sama dengan tahun ini.

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan kebijakan asimetris ini sangat menyulitkan para pelaku usaha karena data perusahaan yang terdampak dan tidak terdampak Covid sangat sulit didapatkan.

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

Baca Juga: Pengusaha ke Anies Baswedan: Patuhi Titah Menaker!

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

"Kebijakan DKI asimetris ini menyulitkan karena ini pasti pada saat menentukan mana yang terdampak dan tidak terdampak akan ramai karena nanti untuk melakukan justifikasinya seperti apa dengan kondisi yang seperti ini," ujarnya saat ditemui di Kantor Apindo, Senin (2/11/2020).

Tak hanya sampai di situ, para serikat pekerja pun pasti memiliki pandangan berbeda. Karena bisa saja perusahaan tersebut sebenarnya terkena dampak, namun serikat pekerja justru menganggap perusahaan baik-baik saja.

"Belum nanti serikat pekerjanya secara objektif melihat tidak terdampak, kita bilang terdampak, macam-macamlah," ucapnya.

Selain itu, lanjut Hariyadi, kebijakan ini juga akan menambah beban bagi pengusaha. Karena pengusaha harus mengumpulkan berkas adminsitrasi perusahaannya untuk mengajukan sebagai sektor yang terdampak Covid.

"Tentu ini akan menyulitkan dan menambah beban kita secara administratif," kata Hariyadi.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Sespri Gubernur Papua 'Mangkir' dari Pemeriksaan
  • Nama Marie Antoinette Ramai di Medsos, Siapa Dia?
  • Telapak: Tidak Ada Pelanggaran HAM di Kawasan Konsesi Blok Tanamalia PTVI
  • FOTO: Aroma 'Mahal' Kemenyan di Tanah Oman
  • Dua Staf Ahli Menteri Lukman Bakal Diperiksa KPK
  • Pantai Ini Dinobatkan Punya Pasir Paling Putih di Planet Bumi
  • Sosok Prathita Amanda Aryani Ditelusuri, Viral Kasus Meninggalnya Dokter PPDS Undip
  • Makin Nyaman Menyusui, KAI Sediakan Ruang Laktasi di 178 Stasiun, Ini Daftarnya
推荐内容
  • DSA Cerebral, Solusi Mayapada Hospital untuk Sakit Kepala Kronis
  • Presiden Jokowi Resmikan Operasional Kawasan Industri Terpadu Batang
  • Nekat Nikah Lagi, Mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili Dipolisikan Istri
  • PKB Bakal Gelar Muktamar di Bali, Pastikan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
  • Taman hingga Fasum di Kota
  • Kisah Gus Dur di Istana, Akrab dengan Sayur Lodeh dan Lele Goreng