Uni Eropa Ragukan Ancaman Tarif 50%: Hanya Gertakan dari Trump
Uni Eropa nampaknya skeptis dengan prospek diterapkannya ancaman tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Baru-baru ini, blok tersebut diancam bea masuk impor hingga 50%.
Wakil Menteri Ekonomi Polandia, Michal Baranowski, mengatakan bahwa ancaman tarif tersebut tampaknya merupakan taktik negosiasi yang dilakukan oleh Trump.
Baca Juga: Apple Tertekan: Ancaman Tarif Trump Guncang Pasar, Produksi iPhone Jadi Sorotan
Diketahui, ancaman tarif tersebut mucul saat proses negosiasi dagang yang tengah berlangsung dari Washington dan Brussels.
Adapun negosiasi tersebut dilaporkan masih kesulitan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi Uni Eropa dan AS. Meski demikian, blok tersebut menegaskan komitmennya untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi kedua pihak.
“Uni Eropa dan Amerika Serikat sedang bernegosiasi. Fakta bahwa kita melihat pernyataan penting di ruang publik tidak berarti itu akan langsung diterjemahkan menjadi tindakan konkret oleh pemerintah AS,” ujarnya, dilansir dari Reuters, Senin (26/5).
Sementara Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, menyatakan bahwa pihaknya akan tetap berpegang pada pendekatan diplomatik yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa.
“Kita telah melihat bahwa tarif bisa naik dan turun dalam negosiasi dengan AS,” katanya.
Adapun Menteri Perdagangan Prancis, Laurent Saint-Martin, menilai bahwa ancaman baru berupa tambahan tarif ini tidak membantu proses negosiasi dari Uni Eropa dan AS.
Baca Juga: Jika Mau Selamat Hadapi Trump, Boy Thohir Ungkap RI–China Harus Kompak!
“Kami tetap pada jalur yang sama: de-eskalasi. Tapi kami siap untuk merespons,” tegasnya.
(责任编辑:知识)
- ·Viral Gua Safarwadi di Tasikmalaya Disebut Menuju Mekkah, Ini Faktanya
- ·Proyek Dragon Kian Lengkap, Danantara Siap Chip In
- ·Proyek Dragon Kian Lengkap, Danantara Siap Chip In
- ·Proyek Dragon Kian Lengkap, Danantara Siap Chip In
- ·Penyebab Sering Menunda Pekerjaan, Tak Melulu soal Manajemen Waktu
- ·SRC Transformasi Toko Kelontong Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan
- ·Tren Pernikahan di Tahun 2024, Bye
- ·VIDEO: Seekor Anjing di AS Kunyah Uang Majikan Senilai Rp64 Juta
- ·Partai Buruh Tolak Rencana Penggantian Kelas Iuran BPJS Kesehatan
- ·Ma'ruf Amin Sebut Tak Ada Masalah Dewan Syuro di PKB
- ·Studi Temukan Main Dating App Ternyata Bikin Depresi
- ·Entrepreneur Hub Terpadu Wadah Strategis Cetak Wirausaha Unggul Lewat Kolaborasi
- ·Viral Mahasiswa Unnes Diduga Lakukan Pemerkosaan, Ini Klarifikasi Kampus
- ·Muktamar PKB Dibanjiri Karangan Bunga Pimpinan Partai Politik, Megawati Hingga Surya Paloh
- ·Mengandung Pewarna Kuning, Thailand Kubur 65 Ton Durian
- ·Ramai Isu Suswono Jadi Pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Begini Respons Nasdem
- ·KPK Segera Limpahkan Berkas Taufik Kurniawan ke Penuntutan
- ·Proyek Migas Natuna Bukti Keterbatasan Geografis Tak Jadi Penghalang Kinerja Anak Bangsa
- ·Risiko Kredit KPR Meningkat, OJK Soroti Tren PHK dan Perlambatan Ekonomi
- ·Jabatannya Sisa 2 Bulan, Bahlil Minta ke Dirjen Kementerian ESDM Lembur di Kantornya