时间:2025-06-04 17:11:44 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Di balik makan bergizi gratis yang kini disantap ratusan anak sekolah dan i quickq官网最新ios
Di balik makan bergizi gratis yang kini disantap ratusan anak sekolah dan ibu hamil di Kabupaten Sumba Barat Daya, tersimpan gerak roda ekonomi lokal yang perlahan bangkit.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tambolaka bukan hanya menyehatkan, tapi juga menghidupkan ekonomi para petani dan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
Christian Chandralitya Reski Leteboro, Kepala SPPG Tambolaka, menyampaikan bahwa semua kebutuhan dapur dipasok dari wilayah sendiri.
“Untuk bahan baku makanan kita, semuanya kita gunakan bahan baku makanan dari lokal. Artinya bahan baku makanan kita yang kita berikan sebagai menu di SPPG Tambolaka ini kita memenfaatkan petani lokal, juga peternak dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya,” ujarnya dikutip dari keterangan pers, Minggu (1/6/2025).
Menurut Christian, langkah ini bukan hanya keputusan logistik, tetapi strategi pemberdayaan. “Sebisa mungkin memberdayakan di kecamatan kota, jika tidak bisa kita dapatkan di kecamatan kota, maka kita memanfaatkan di dalam kabupaten Sumba Barat Daya,” katanya.
Ia mengakui masih ada tantangan, terutama dalam hal pasokan sayur dalam jumlah besar. Namun hal ini justru membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait untuk memotivasi petani agar lebih percaya diri menanam.
Baca Juga: Ahli Gizi: Menu Lokal MBG di NTT Disukai Anak-anak, Contoh Bagi Ibu di Rumah
Pasarnya kini sudah jelas: dapur SPPG. “Karena pasarnya sudah jelas bahwa akan ada dapur SPPG, satuan pelayanan pemunduhan gizi, yang siap untuk menampung hasil tani atau hasil ternak dari penduduk lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya,” tambahnya.
Tak hanya petani dan peternak, dapur ini juga menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar. “Untuk SPPG kita sendiri, SDM kita itu 47 karyawan kita yang ada di Dapur SPPG Tambolaka semuanya dari penduduk lokal. Semuanya dari penduduk lokal, 47 karyawan, begitu pun dengan ahli gizi dan akuntan kita juga dari penduduk lokal,” kata Christian.
Para pemasok bahan pokok seperti sayuran, telur, dan ayam juga berasal dari pengusaha lokal. Meskipun belum semua dapat memenuhi kebutuhan dalam skala besar, dapur SPPG tetap berkomitmen menjaga sirkulasi ekonomi tetap berada di dalam kabupaten.
Lebih jauh, Christian menyampaikan harapannya agar program MBG ini benar-benar mampu menjadi motor ekonomi desa.
“Memang harapan kami dengan adanya program makan bergizi ini bisa membantu daerah untuk meningkatkan ekonomi terutama masyarakat,” katanya.
Ia percaya, anggaran untuk MBG sebaiknya terus berputar di daerah sehingga ekonomi yang ada di daerah tersebut dapat meningkat dan dapat menekan ekonomi yang mungkin kemarin masih tergolong dalam, mungkin ekstrim atau ekonomi kita masih cukup rendah atau masih kurang.
Langkah ke depan pun sudah disusun. “Kita akan dampingi dan akan kita lakukan pendekatan juga dengan pihak-pihak terkait terutama Pemda… sehingga petani-petani tersebut dapat sesuai dengan harapan kita dari program ini bisa memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.
Di Sumba Barat Daya, program MBG bukan sekadar pemberian makan gratis. Ia menjadi kisah tentang gotong royong, dari tangan petani hingga dapur, dari dapur ke piring anak-anak dan ibu hamil—semua digerakkan oleh semangat lokal yang sederhana: saling bantu, saling kuatkan.
Pramono Tak Ingin Bangun Infrastruktur Berlebihan di Jakarta, Sudah Cukup untuk Orang Kaya2025-06-04 16:52
Alasan Pramugari Tak Wajib Bantu Penumpang Taruh Tas di Bagasi Kabin2025-06-04 16:33
594.168 Orang Rayakan Malam Tahun Baru di Monas, 161 Diantaranya WNA2025-06-04 16:17
Warganet Ngeluh Sepeda Hilang Saat Diparkir di Stasiun, MRT Janji Perbaiki Prosedur Keamanan2025-06-04 16:15
LSI Denny JA Gunakan Aplikasi LSI Internet Membaca Opini Digital2025-06-04 16:08
594.168 Orang Rayakan Malam Tahun Baru di Monas, 161 Diantaranya WNA2025-06-04 15:58
Selamat Hari Pendidikan! Yuk, Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini2025-06-04 15:52
Warganet Ngeluh Tarif Parkir Rp60 Ribu di Tanah Abang, Kadishub DKI Minta Gunakan Parkiran Resmi2025-06-04 15:52
Kunjungi Pabriknya di Cikarang, Kemenperin Apresiasi Komitmen Samsung untuk Penuhi TKDN2025-06-04 15:42
Jenis Olahraga yang Cocok di Bulan Ramadan, Enggak Bikin Lemes2025-06-04 15:12
Kemenag Masih Lakukan Kajian Agar Biaya Haji 2025 Turun2025-06-04 16:58
Pengakuan Mencengangkan Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang: Efek Hasrat Meningkat2025-06-04 16:53
Kurir Paket Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilandak, Wajah Terbakar Diduga Disiram Air Keras2025-06-04 16:51
Kemenperin Belum Bisa Berikan Izin Edar iPhone 16 Meski Apple Bakal Bangun Pabrik, Ini Penyebabnya2025-06-04 16:47
Tak Mau Ketemu Zelenskiy, Putin Cuma Berani Diskusi Bareng Trump2025-06-04 16:24
Selamat Hari Pendidikan! Yuk, Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini2025-06-04 16:02
Kemenperin Belum Bisa Berikan Izin Edar iPhone 16 Meski Apple Bakal Bangun Pabrik, Ini Penyebabnya2025-06-04 15:17
Oknum TNI Diduga Bunuh Wanita Muda di Sorong Papua, Koarmada III: Tak Ada Toleransi!2025-06-04 15:02
Sukses Kembangkan Talenta Digital di Indonesia, Menaker Yassierli Berikan Apresiasi pada Huawei2025-06-04 14:37
Libatkan Tim Jibom, 205 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Paskah di Gereja Katedral2025-06-04 14:27