时间:2025-06-04 11:08:01 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Sekitar 3.000 buruh dan pensiunan PT Pos Indonesia dari berbagai elemen ser quickq官网入口网页版
Sekitar 3.000 buruh dan pensiunan PT Pos Indonesia dari berbagai elemen serikat pekerja akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada Selasa (3/6/2025). Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan yang dinilai merugikan pekerja aktif maupun pensiunan, serta masyarakat umum.
Unjuk rasa akan dimulai pukul 10.00 WIB dari depan Kantor Kementerian BUMN, lalu dilanjutkan ke Istana Negara dan Gedung DPR RI. Massa aksi terdiri dari pensiunan dan mitra kerja PT Pos Indonesia, karyawan aktif, anggota Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), serta partisipan dari Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja (KSP-PB) yang mewakili 67 serikat buruh nasional.
Baca Juga: Antisipasi PHK Massal, Pemerintah Diminta Perkuat Perlindungan Buruh dan Deregulasi Industri
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI, Said Iqbal, menegaskan bahwa aksi ini bertujuan memperjuangkan hak-hak pekerja dan pensiunan yang selama ini terpinggirkan.
"Negara dan BUMN tidak boleh mengkhianati jasa para pensiunan. Menghapus tunjangan mereka sama saja dengan menelantarkan orang-orang yang telah membangun fondasi layanan pos nasional selama puluhan tahun," tegas Iqbal.
Adapun empat tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi ini, yakni:
Iqbal mengkritik keras sistem kemitraan yang diterapkan PT Pos Indonesia. Menurutnya, sistem ini hanya menjadi topeng bagi eksploitasi pekerja.
"Istilah 'mitra' hanyalah kamuflase. Faktanya, mereka bekerja seperti karyawan tetap namun tidak mendapatkan hak-hak dasar pekerja. Ini adalah bentuk modern dari perbudakan kerja yang dilegalkan," katanya.
Baca Juga: Pos Indonesia dan Japan Post Perkuat Kolaborasi Global, Siap Hadapi Tantangan Industri Logistik
Di bidang kesehatan, Iqbal juga menolak kebijakan pemerintah terkait iuran BPJS dan penerapan KRIS.
"Pemerintah seharusnya memperbaiki layanan dan memperluas manfaat, bukan justru membebani rakyat dengan kenaikan iuran dan sistem KRIS yang belum jelas kualitas dan keadilannya," ujarnya.
Ia juga menyoroti maraknya praktik PHK dan outsourcing yang dinilai merugikan pekerja.
"Outsourcing menciptakan pekerja kelas dua yang selalu hidup dalam ketidakpastian. Kami mendesak pemerintah mengakhirinya dan menjamin kepastian kerja serta perlindungan bagi seluruh pekerja," pungkas Iqbal.
Waspada! Akhir Pekan Hujan Berawan Buat Warga Megapolitan2025-06-04 11:03
Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Pesawat SAM Air di Papua2025-06-04 10:51
Dugaan Kebocoran Data Korupsi ESDM oleh KPK Naik Penyidikan, Sekjen KPK Mulai Diperiksa?2025-06-04 10:49
伯克利音乐学院研究生招生要求详解2025-06-04 10:38
JFW 2025 Dibuka, Angkat Perpaduan Tradisi dan Inovasi2025-06-04 10:35
Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas Hadirkan Dua Saksi Ahli2025-06-04 09:09
Detail Sulam yang Menawan ala Tandamata di Metro Festive Raya2025-06-04 09:00
视觉传达设计出国留学哪个国家好?2025-06-04 09:00
Olahraga sambil Healing, Ini 5 Tempat untuk Silent Walking di Jakarta2025-06-04 08:30
Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas Hadirkan Dua Saksi Ahli2025-06-04 08:24
Mengagumi Ka'bah dari Menara Setinggi 601 Meter yang Bersejarah2025-06-04 10:54
Tren Baju Lebaran 2024, Dominasi Warna Pastel dan Look Santai2025-06-04 10:44
包揽UCL、谢菲、MSA金牌导师,教学不设限!更懂名校需求,带你玩转建筑与城市设计!2025-06-04 10:24
ucla大学排名情况如何?2025-06-04 09:45
FOTO: Rumah Hantu Perewangan Tumbal Tujuh Turunan di Trans Studio2025-06-04 09:44
视觉传达设计出国留学哪个国家好?2025-06-04 09:23
英国艺术类研究生留学一年费用多少?2025-06-04 09:16
Bikin Orang Bingung, Apa Itu 'Kemoterapi Preventif' Kate Middleton?2025-06-04 09:07
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto Ditunda 5 Februari 20252025-06-04 08:54
Rahasia di Balik Inspektur Michelin Star yang Misterius2025-06-04 08:36