会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia!

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

时间:2025-06-03 17:36:37 来源:quickq咋样 作者:焦点 阅读:304次
Warta Ekonomi,quickq 官网 Jakarta -

Dalam perang melawan pandemi COVID-19, Indonesia tengah berjuang untuk memproduksi vaksin COVID-19 secara mandiri. Salah satu jasa yang tidak boleh kita lupakan adalah jasa-jasa para pahlawan kesehatan, karena tidak mengenal kata lelah untuk menyehatkan bangsa, lebih-lebih di masa pandemi seperti ini.

Tidak hanya kepada tenaga kesehatan yang berada di garis depan, namun juga yang bekerja di laboratorium dan mereka yang tengah berjuang melawan penyakit lain selain COVID-19.

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

 Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Petugas Dihalangi saat Tracing di Petamburan

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

Dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2020, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), dalam acara Dialog Produktif  dengan tema Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin, menghadirkan dua tokoh kesehatan. Kisah dua tokoh ini mampu menggambarkan bagaimana mereka memperjuangkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

Mereka adalah Prof. Sri Rezeki Hadinegoro, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Prof. Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad).

Sri Rezeki memiliki kisah yang panjang dalam memperjuangkan imunisasi di Indonesia. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Indonesia ini mulai terdorong untuk memperjuangkan kesehatan anak Indonesia saat ditugaskan ke pelosok Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selepas menyelesaikan pendidikan dokter pada 1972.

Bagi Sri Rezeki bidang ini adalah ilmu tersulit dalam kedokteran. Pasalnya bayi dan anak-anak yang masih terkendala komunikasi, membuat dokter punya tantangan tersendiri dalam memberikan diagnosis.

Pada periode tersebut, Sri Rezeki menyadari bahwa permasalahan kesehatan anak-anak Indonesia cukup besar. Kesadaran ini semakin terpupuk setelah Sri Rezeki pindah tugas ke Jakarta dan merintis program karang balita, yang kemudian bertransformasi menjadi Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu).

Seiring berjalannya waktu, Sri Rezeki kemudian bertugas di RS Cipto Mangunkusumo dan semakin banyak bergelut dengan penyakit infeksi pada anak-anak. Gagasannya agar imunisasi perlu dilakukan lebih massif, membuatnya terus berjuang hingga menjadi Ketua Satgas Imunisasi dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan menjadi Ketua ITAGI sampai saat ini.

Bagi Sri Rezeki, imunisasi merupakan standar kesejahteraan sebuah negara. Menurutnya, cakupan imunisasi yang luas memberi gambaran tentang kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara.

"Jadi kalau mau melihat standar sejahteranya negara, itu termasuk imunisasi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/11).

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Indonesia Jalin Kerja Sama Diplomatik Bidang Pertanian dengan Korea Selatan
  • BUKA Putuskan Tidak Bagi Dividen, Anak Bos EMTEK Ditunjuk Jadi Komisaris Utama
  • 3 Kelompok Orang yang Paling berisiko Terkena Kanker Sarkoma
  • FOTO: Sengketa Hidangan Ayam Mentega di India
  • Kabar Baik dari Corona Hari Ini: Pasien di Wisma Atlet Semakin Berkurang!
  • Emiten Teknologi WIRG Tanam Modal di Tiga Perusahaan Baru, Ini Tujuannya
  • Pertolongan Pertama pada KPPS atau Orang Pingsan saat Pemilu
  • 5 Tips Agar Bercinta Tak Jadi Membosankan
推荐内容
  • Pengadilan Negeri Vonis 5 Kurir Narkoba Jaringan Lapas 20 Tahun Kurungan
  • Menteri Maman Ingatkan Target UMKM Holding Kembangkan Skala Usaha Klaster
  • Mitos Atau Fakta: Benarkah Telur Dadar Picu Diabetes Kanker ?
  • WNI Sering Ditolak Masuk Thailand, KBRI Bangkok Bikin Imbauan
  • Tersandung Korupsi Promosi Jabatan, KPK Belum Tetapkan Romy sebagai Tersangka
  • Emiten Teknologi WIRG Tanam Modal di Tiga Perusahaan Baru, Ini Tujuannya