PMI Manufaktur Turun Drastis, Jokowi Minta Jajarannya Membeli Produk Dalam Negeri
JAKARTA,quickq最新官网ios DISWAY.ID--Menanggapi anjloknya kinerja industri manufaktur nasional setelah sebelumnya konsisten mengalami ekspansi selama 34 bulan berturut-turut, Presiden Joko Widodo meminta para jajarannya untuk lebih meningkatkan pembelian barang-barang dalam negeri.
Hal tersebut beliau sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin 12 Agustus 2024.
BACA JUGA:Jokowi Resmi Kukuhkan 76 Paskibraka yang Bertugas di Upacara HUT ke-79 RI di IKN
BACA JUGA:Jokowi Sebut Istana di Jakarta dan Bogor Peninggalan Belanda, Dibayangi Bau-Bau Kolonial Tiap Hari
Dalam sidang tersebut, Presiden menyebutkan bahwa Indeks Pembelian Manajer atau Purchasing Manager's Index (PMI) telah turun sebesar 1,4 poin ke angka 49,3 pada Juli 2024.
Turunnya PMI ini telah menjadi indikator bahwa sektor industri saat ini tengah mengalami kontraksi.
"PMI atau Purchasing Index Manager setelah ekspansif selama 34 bulan berturut-turut, sudah memasuki level kontraksi pada bulan Juli 2024 ini. Ini harus diwaspadai secara berhati-hati," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Senin 13 Juli 2024.
Menurut Presiden Jokowi, penurunan PMI kemungkinan besar disebabkan oleh melemahnya permintaan domestik akibat fluktuasi nilai tukar Rupiah yang menyebabkan bahan baku yang tinggi, serta serangan produk-produk impor dari luar negeri.
BACA JUGA:Kemenpora: Pencairan Bonus Atlet Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Tunggu Jokowi
BACA JUGA:Presiden Jokowi dan Para Menteri Kabinet Indonesia Maju Tinjau Embung MBH dan Plaza Seremoni IKN
Oleh karena itulah, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mencari pasar ekspor terbaru dan non-tradisional.
"Mungkin juga karena permintaan ekspor dari luar negeri melemah, kita harus bisa mencari pasar nontradisional dan mencari potensi pasar baru sebagai tujuan ekspor produk-produk Indonesia," ujarnya.
Selain itu, kondisi sama juga dialami pada Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juli 2024 yang turun menjadi 52,4 dari IKI Juni 2024 sebesar 52,5.
Perlambatan nilai IKI pada Juli lalu dipengaruhi oleh menurunnya nilai variabel pesanan baru dan masih terkontraksinya variabel produksi.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:休闲)
- ·FOTO: Berburu Skincare dan Belajar Makeup di Jakarta X Beauty 2024
- ·VIDEO: Detik
- ·Krisis Kutu Busuk Ancam Kebangkitan Industri Pariwisata di Asia
- ·FOTO: Gemasnya Rumah Sakit Teddy Bear, Tak Ada Lagi Takut Berobat
- ·QS2025年全球十大建筑学院榜单,你更中意哪一所?
- ·Banjir di Jakarta Seret Jokowi, Formula E juga Jokowi, Kerjanya Anies Apa? Makan Gaji Buta?
- ·Mau Wisata Alam Tanpa Diganggu Nyamuk? Liburan ke Pulau Ini Saja
- ·7 Cara Mudah Mengatasi Kulkas yang Tidak Dingin
- ·Dua Mobil Tangki Pertamina Kini Diamankan Polisi
- ·7 Camilan Ini Bantu Turunkan Berat Badan, Bisa Dimakan Malam Hari
- ·Kabar Baik, Harga Baterai Kendaraan Listrik Turun Tajam, Mobi Listrik Jadi Murah Dong?
- ·Gelar Doktor Bahlil Ditangguhkan, UI Akui Ada Kesalahan Akademik dan Etika
- ·Jelang Masa Tenang dan Tungsura, Puadi Imbau Sentra Gakkumdu Tingkatkan Koordinasi
- ·Kasus Covid
- ·Jadi Tersangka Penipuan, Ketua KADIN Digelandang Polisi
- ·Pelabuhan Buana Reja Resmi Kelola Terminal Satui, Investasi Capai Rp463 Miliar
- ·Begini Peran Penting Sektor Pendidikan dan Gen Z untuk Percepat Transisi Energi Bersih
- ·7 Alasan Penis Berbau Tak Sedap, Pria Perlu Tahu
- ·Giring Ganesha Siap Maju Caleg, Percaya Diri PSI Bisa Raup Banyak Suara di Pemilu 2024
- ·Babeh Haikal Tegaskan Produk Non Halal Dikecualikan dari Kewajiban Sertifikasi Halal