时间:2025-06-04 03:32:47 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Ve quickq会员码
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak merupakan kejahatan lintas batas, sehingga untuk memeranginya perlu aksi kolektif.
Oleh karena itu, Wamen PPPA menyerukan aksi kolektif antarnegara kawasan dalam menghadapi kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak, terlebih pada era digital.
Baca Juga: Menteri PPPA Ungkap Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan Belum Maksimal
Wamen PPPA menyampaikan hal tersebut saat membuka Child Sexual Exploitation Regional Dialogue (CSERD) yang diselenggarakan di Hotel Westin Nusa Dua beberapa waktu lalu.
“Kejahatan ini lintas batas. Tidak ada satu negara pun yang bisa menanganinya sendirian. Kita perlu kekuatan kolektif kawasan untuk memastikan anak-anak kita tumbuh aman, merdeka, dan terlindungi, terutama di era digital yang semakin kompleks,” tegas Wamen PPPA, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (3/6).
Wamen PPPA juga menyoroti pentingnya membangun sistem perlindungan yang benar-benar terintegrasi dan berorientasi pada korban. Kementerian PPPA, menurutnya, telah memperkuat sistem pelaporan dan layanan darurat melalui SAPA129, serta terus mendorong penyedia layanan di daerah untuk meningkatkan respons terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Sistem ini dapat diakses masyarakat secara mudah melalui Call Center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, WhatsApp di nomor 0811-129-129, aplikasi mobile, dan situs web: https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.
“Kita tidak bisa membiarkan ruang digital hanya diisi oleh konten negatif. Kita harus menciptakan arus balik dengan menghadirkan konten yang membangun karakter, nilai moral, dan masa depan anak-anak kita. Ini adalah bagian dari kekuatan kolektif kita,” tambah Wamen PPPA.
Tak hanya itu, Wamen PPPA juga mengangkat isu-isu sensitif yang kini mulai terangkat ke permukaan, seperti kasus inses dalam keluarga, pernikahan anak yang dibenarkan atas nama budaya, serta melemahnya relasi antara orang tua dan anak akibat dominasi informasi digital.
“Ketika anak-anak dan penyintas mulai berani bicara, negara tidak boleh diam. Inilah saatnya bertindak. Forum ini adalah ruang untuk merumuskan langkah nyata bersama, bukan sekadar diskusi,” tutup Wamen PPPA.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, yang juga hadir dalam forum tersebut, menyampaikan bahwa Australia telah mengembangkan strategi nasional untuk melawan eksploitasi seksual anak, termasuk pembentukan ACCCE dan penerapan kebijakan batas usia minimum penggunaan media sosial guna melindungi anak-anak di ruang digital dan dunia nyata.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Awas Stroke, Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Tetap Sehat2025-06-04 03:30
Prabowo Subianto: Pemerintahan yang Dipimpin Presiden Joko Widodo Harus Diakui2025-06-04 03:12
10 Pantai Terbaik di Dunia 2025, Ada 1 dari Indonesia2025-06-04 03:08
Mau Teh Lebih Segar dan Kaya Manfaat, Tambahkan 6 Bahan Ini2025-06-04 03:04
BEI Bersama Tuntun Sekuritas Dorong UMKM Perempuan Melek Investasi2025-06-04 02:51
FOTO: Cantiknya Lentera Tradisional Mesir Jelang Ramadan2025-06-04 02:02
FOTO: Menjelang Akhir Kisah Taksi2025-06-04 02:00
FOTO: Cantiknya Lentera Tradisional Mesir Jelang Ramadan2025-06-04 01:32
Bareskrim Ungkap Motif 4 Tersangka Pemalsuan Sertifikat SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang2025-06-04 01:24
7 Efek Samping Makan Buah Naga Berlebihan, Berapa Batasnya?2025-06-04 01:22
BCA Gandeng Manulife Luncurkan Reksa Dana Dolar, Targetkan Investor Jangka Pendek2025-06-04 03:30
Viral Lokasi Jerawat Jadi Indikasi Masalah Kesehatan, Benarkah?2025-06-04 03:06
Makan Pisang Memang Enak, Tapi Hati2025-06-04 02:58
Tanggapi Pemanggilan Muhaimin ke KPK, Abdullah Hehamahua: KPK Lembaga Hukum, Bukan Alat Politik2025-06-04 02:34
字节!阿里!腾讯!艺术生学啥专业容易进大厂?2025-06-04 02:23
Si Kembar Rihana dan Rihani Diserahkan ke Kejaksaan2025-06-04 02:16
Segar dan Nikmat, Bolehkah Minum Air Kelapa Setiap Hari?2025-06-04 02:07
Modus Judi Online Kian Canggih, OJK Blokir 14 Ribu Rekening Terkait2025-06-04 01:38
ETF Ethereum Diserbu Investor, Siap Saingi Bitcoin?2025-06-04 01:16
Kulit Kering Meski Sudah Pakai Pelembap, Ternyata Ini Biang Keroknya2025-06-04 01:15