Dampingi Presiden Jokowi, Kepala NFA Berikan Eksplanasi Harga Beras
JAKARTA,quickq官方apk DISWAY.ID--Dalam rangka menutup rangkaian kunjungan kerja peninjauan stok pangan dan bantuan pangan (banpang) beras di minggu ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi Gudang Perum Bulog Paceda, Bitung, Sulawesi Utara pada Jumat 23 Februari 2024.
Didampingi oleh Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency Arief Prasetyo Adi, kegiatan ini konsisten dilakukan guna memastikan stok aman dan banpang terlaksana dengan baik.
BACA JUGA:Seimbangkan Harga Beras, Bulog Lakukan Intervensi Ini
“Saya lihat Bapak Ibu senang sekali ya, kenapa? Sudah terima yang 10 kilo (bantuan pangan beras)? Januari sudah ya, satu ya, ini Februari sudah, nanti dilanjutkan Maret April Mei Juni, siapa yang tidak setuju, tunjuk jari? Semua setuju ya? Nanti kalau APBN kita lihat, ada longgar, bisa dilanjutkan lagi setelah Juni,” tutur Jokowi saat menyapa 1.003 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Di kesempatan yang sama, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengutarakan harga beras yang bergejolak belakangan ini lantaran produksi tengah mengalami depresiasi.
Disparitas antara produksi dan konsumsi beras nasional terus mengalami defisit dalam 8 bulan terakhir.
BACA JUGA:Bulog Gelontorkan Aksi Amankan Harga, Jual Beras SPHP Hingga Premium Langsung
"Kenapa harga beras saat ini tinggi? Harga beras itu ikut apa harga gabah, misalnya rata-rata 8.000-8.500 ribu memang harga berasnya akan 16.000 ribu. Memang ini terjadi di seluruh dunia ya, tidak hanya di Indonesia. Tapi percayalah bahwa pemerintah itu akan menyeimbangkan antara harga di hulu dengan harga di hilir," terang Arief.
Menyadur data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Desember 2023, prognosis luas panen untuk padi di Januari 2024 seluas 315 ribu hektar dan Februari 2024 naik ke 478 ribu hektar.
Pada Maret 2024 luas panen padi semakin bertambah menjadi 1,15 juta hektar.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Meroket Jelang Ramadan, Beras, Telur, Gula, Tomat dan Cabai
Dari itu, besaran produksi beras diproyeksi selama 3 bulan pertama 2024 ini dapat berada di angka 5,81 juta ton.
Sementara kebutuhan konsumsi beras se-Indonesia selama 3 bulan adalah 7,62 juta ton beras. Dalam 3 bulan awal tahun ini, ada selisih antara produksi dan kebutuhan beras sejumlah 1,81 juta ton.
"Kita punya early warning system. Pada saat BPS telah menyusun KSA, terutama tanaman pangan, kita dapat mengetahui kondisi produksi tanaman pangan ke depan jauh-jauh hari. Dengan itu, berbagai langkah penguatan stok CPP telah kita pastikan bersama BUMN bidang pangan," paparnya.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:综合)
- 3 Daun Penghancur Lemak yang Paling Jitu dan Cara Konsumsinya
- 7 Cara Rawat Kulit Selama Puasa, Tetap Glowing dan Segar Tahan Lama
- FOTO: Biksuni dari 11 Negara Peringati Hari Perempuan di Borobudur
- Baru Dibuka untuk Turis, Wisata Korea Utara Mendadak Ditutup Lagi
- Curhat Ibu soal Cuti buat Suami di UU KIA: 3 Hari Mana Cukup?
- Pengelola Mal Tolak Usulan Luhut: Percuma...
- Kejagung Selamatkan Uang Negara Rp74,7 Triliun Sepanjang 2023
- Negara Eropa Destinasi Petualangan Terbaik Dunia, Paspor RI Bebas Visa
- PLN UIP JBB Tanam 10.000 Mangrove di Penjaringan untuk Tangkal Sampah Plastik
- FOTO: Bianglala 'London Eye' Kokoh Berdiri Selama 25 Tahun
- Berkaca dari Kasus Petinggi Kudus, KPK: Parpol Jangan Usung Mantan Koruptor!
- Studi Temukan Kualitas Sperma Jadi Rahasia Panjang Umur
- Komnas KIPI Bantah Kabar Viral soal Detoksifikasi Vaksin Covid
- FOTO: Biksuni dari 11 Negara Peringati Hari Perempuan di Borobudur
- Cak Imin Tagih Videotron usai Tampil Bagus di Debat Cawapres 2024
- Hanwoo, Daging Sapi Korea yang Disebut Mengalahkan Rasa Wagyu Jepang
- Anies dan Prabowo Tak Bersalaman Usai Debat, Begini Tanggapan Mereka
- Hasto Sebut Prabowo Unggul Karena Emosi dan Intimidasi, TKN: Pihak Mereka yang Sedang Emosi
- Anies Baswedan Santai Tanggapi Ucapan Jokowi 'Presiden Boleh Kampanye dan Memihak'
- Nama KA Turangga Diambil dari Kuda Tunggangan Para Bangsawan Jawa